Sabtu, 03 Januari 2009

Tahun Baru, Tahun Baru


Wew, tanpa terasa ternyata kita sudah memasuki tahun baru 2009. Pertanyaan simple yang terlintas di dalam pikiran saya adalah, “Bagaimana perasaan anda ketika menjajaki tahun yang baru?” Stress karena belum dapet pekerjaan? Pusing lantaran dihujani berbagai macam masalah? Cemas-Khawatir-Bimbang-Gundah-Gulana-Durjana-Nestapa gara-gara sudah tingkat 4, tapi belum dapet Pendamping Wisuda (Baca: TH)? *hehe, piz buat yang baru curhat! Atau bahkan ada yang senang karena semua resolusi tahun 2008-nya sudah dilakoni dengan baik?

Well, bagaimanapun perasaan kita, ada baiknya jikalau kita terlebih dahulu bersyukur untuk pemeliharaan tangan Tuhan yang sempurna di sepanjang tahun 2008 yang hampir akan kita lalui. Setelah itu, barulah kita mencoba mengingat-ingat alias mengevaluasi setiap tingkah laku hidup kita di masa lampau. Saya jadi ingat salah satu dari sekian panjang list resolusi saya di tahun 2008, yaitu akan menghabiskan Alkitab dalam waktu setahun. Ternyata saya menyadari bahwa resolusi saya yang satu ini sungguh-sungguh sangat mengecewakan. Dari 12 bulan yang dikasih sama Tuhan hanya saya pakai 3 bulanan untuk membacanya. Kira2 saya berhenti membaca di Kitab Bilangan atau Ulangan (lupa-lupa inget euy). Setelah itu, saya mencoba merenungkan kembali hal-hal apa saja yang membuat saya sampai gagal. Ternyata jawaban-jawaban seperti Malas-Lupa-Sibuklah yang menjadi alasan utama mengapa saya tidak berhasil melahap halaman Alkitab tersebut (aneh bahasanya). Pada akhirnya saya mendapati sebuah poin besar yang dapat meringkas semua alasan-alasan tersebut, yaitu “Saya tidak setia…”

Tujuan saya memposting tulisan ini sebenarnya ingin belajar menulis blog hanya ingin men-share-kan sebuah khotbah yang saya dengar di salah satu radio swasta di bilangan Cawang Jakarta, sebut saja RPK FM. Beberapa waktu ini, saya memang mengalami gejala kesulitan tidur di malam hari. Kalau sudah begini, pekerjaan yang saya lakukan adalah bermain game di komputer atau mendengarkan radio tersebut. Tidak disangka-sangka, ternyata tema yang kemarin malam saya dengarkan adalah tema yang berhubungan dengan tahun baru yang pastinya menjadi berkat pribadi dalam diri saya untuk melangkah di tahun 2009.

Yang saya tangkap dari siaran malam itu adalah tentang bagaimana menjalani kehidupan di tahun yang baru. Banyak orang kadang merasa bahwa di setiap tahun, kehidupan ini tidak terlalu banyak berubah ke arah yang lebih baik, bahkan setiap tahun yang dilewati, dirasakan hanyalah sebuah pemerosotan demi pemerosotan baik di bidang ekonomi, moral, sosial, budaya, sampai-sampai pemerosotan di dalam iman. Hal ini yang membuat banyak orang Kristen semakin hari semakin tidak setia dan menyerah dalam menghadapi kehidupan. Kalo sudah begini, biasanya banyak orang Kristen tidak mau lagi datang ke gereja, ke persekutuan, bahkan sampai hal yang paling kecil sekalipun yaitu berdoa. Semakin banyak orang yang menggantungkan hidupnya pada keadaan dan perasaan yang mereka alami, sehingga kecemasan, kekhawatiran, dan kebimbanganlah yang terus berputar dalam hidup mereka.

Orang-orang pintar dan berpengalaman, banyak mengatakan bahwa kehidupan ini sedemikian halnya seperti roda yang berputar. Kadang bisa saja kita berada di atas atau bahkan tak jarang kita berada di posisi terbawah. Tahun 2007, kita mungkin berada di atas, namun pada tahun 2008 kita malah ada di posisi paling bawah, atau sebaliknya. Orang-orang itu boleh saja mengatakan hal demikian, namun Alkitab dengan tegas mengatakan bahwa kehidupan yang kita jalani haruslah kehidupan yang semakin naik dan terus naik. Apapun keadaannya, serta berbagai hal yang dialami, ternyata Allah menginginkan agar setiap anak-anak-Nya tidak bergantung kepada keadaan sekitar yang dapat membutakan kehidupan kita naik dan terus naik. Lalu apa yang harus kita lakukan?

Amsal 19:22a “Sifat yang diinginkan seseorang adalah kesetiaannya."
“Setia” adalah sebuah kata yang gampang sekali kita ucapkan, namun sangat susah sekali untuk dipraktekkan. Setia terhadap perkara-perkara kecil mungkin sudah menjadi ayat hapalan dan ayat favorit dalam hidup kita. Namun, apakah kita sudah benar-benar setia? Apakah kita sudah benar-benar setia kepada iman kita yang membuat kita tidak bergantung kepada keadaan? Apakah kita sudah benar-benar setia terhadap segala sesuatu yang akan terjadi di depan?

Satu perkataan yang sangat bagus malam itu adalah seperti ini:
“Mulailah untuk bisa setia dari angka 0, jangan dari angka -1 yaitu masa lalu yang hanya akan membuat kita menyesal, atau dari angka 1 yang hanya akan membuat kita bermimpi.”
Artinya mulailah setia dari sekarang, setialah terhadap segala keadaan yang mungkin tidak kunjung berubah, ‘setialah berusaha’ untuk mendapatkan pekerjaan jika itu yang kita harapkan di tahun 2009, setialah berdoa untuk Pendamping Wisuda (baca:TH) jika itu yang memang dibutuhkan, dan jangan lupa untuk setia bergantung kepada pemeliharan Tangan Bapa disepanjang tahun 2009.
Jadi apakah yang harus kita lakukan? Jawabannya adalah seperti lagunya mbak Krisdayanti, Cobalah untuk Setia. Hehehe...

Oh iya, ada satu lagi perkataan yang menurut saya juga sangat bagus:
“Kesetiaan membuat talenta kecil yang kita miliki sebagai sebuah kemampuan dan kemampuan menjadi sebuah keahlian.”

Hokeh, semoga tulisan ini bisa mengingatkan temen-temen betapa pentingnya hidup dalam kesetiaan.
Harapanku adalah semoga kita bisa sama-sama belajar untuk setia. Jadikan momen ini menjadi cikal kesetiaanmu kepada Tuhan dan percaya aja hidup kita akan terus naik.

Oh iya tahun ini juga aku akan kembali untuk berkomitmen ulang membaca Alkitab setahun, doakan ya semoga aku bisa setia membacanya sampai habis, kalo perlu nanti setiap bulan diingetin lagi ya, hehehehehe...
*maav kalo rada2 gak jelas dan gak nyambung soalnya ini postingan pertamaku, sangat berarti untuk menentukan langkah selanjutnya, thnks buat yang sudah mendukung!..hehehehe


Jabat Erat
.Theo .

3 komentar:

meliza mengatakan...

ahaha..
ntar di-inget in dh..
smangat untuk tetep setia..

setialah setialah ,
setialah sampai mati,
seperti Tuhan Yesus,
setialah sampai mati.

btw, aku jg pernah pengen Bible Reading,,
huhuuuu belum kesampean juga.
hix :(

Anonim mengatakan...

hehe,,
iya nih,, smoga di bulan desember nanti udah hatam alkitab... hehehe..

wah,, kalo begitu ayo coba berkomitmen ulang , mumpung masih di awal tahun baru,,seperti kubilang, jadikan momen ini sebagai cikal kesetiaan kita kepada Tuhan.. hehe
sapa tau nanti bisa saling mengingatkan..

meliza mengatakan...

ahaaahaaa :D

hmm,, stlah dipikir2, ditimbang dan direnungkan (halah!!)
memutuskan untuk BGA dh (baca gali alkitab).. hehe :D
penting itu,, buat menjalani kehidupan dengan berbagai peran, ahaha :D

ayo yg lain,, mana nh??
ayo ikutan berkomitmen :D