Kamis, 04 November 2010

Home? Outside?

"Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian."
(Efesus 6:1)

Bagaimana hidup kita di dalam dan di luar rumah? Apakah kita terlihat baik di luar saja? Sebagai mahasiswa yang berintegritas, kita harus menunjukkan diri apa adanya. Memiliki hidup yang transparan artinya tidak ada perbedaan di dalam atau di luar rumah.

Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang tema kita, mari kita pahami konteks surat Paulus kepada jemaat Efesus. Efesus terdiri dari 6 pasal dan surat ini merupakan rencana Tuhan kepada anak-anak-Nya.
Efesus 1-3 menjelaskan bagaimana kita ditebus Allah. Ada 3 tahap yaitu:

1.      Diselamatkan (Efesus 2:1-10)
Tuhan menyelamatkan kita karena ini merupakan awal rencana Tuhan. Keselamatan yang kita terima adalah anugerah. Keselamatan dapat kita peroleh, saat dosa kita sudah dihapuskan oleh darah Kristus.
2.      Disatukan (Efesus 2:14)
Tuhan sudah mempersatukan kita dengan Bapa. Dengan darah Kristus (Efesus 2:13), tembok pemisah telah dirubuhkan (Efesus 2:14), sehingga kita menjadi kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah (Efesus 2:19).
3.      Diutus (Efesus 3:10-11)
Kita diutus keluar untuk menyatakan Tuhan. Seperti tugas gereja, eklesia yang artinya dipanggil keluar.

Efesus 4-6 berisi tentang arahan praktis gereja, bagaimana hidup sebagai umat yang sudah ditebus, baik pribadi maupun dalam hidup bersama.

Kembali membahas tema kita. Dalam Efesus 6:1-4, ada 3 bagian yang dapat kita temukan, yaitu:
1.      Taat di dalam Tuhan (Efesus 6:1)
2.      Perintah yang penting (Efesus 6:2)
3.      Janganlah bangkitkan amarah (Efesus 6:4)

Kita sebagai anak mendapat perintah dari Tuhan, begitu juga orang tua kita. Kita harus taat dan hormat kepada orang tua kita, karena itu merupakan kewajiban. Orang tua kita juga diperintahkan Allah untuk tidak membangkitkan amarah dan mendidik kita dalam dalam ajaran Tuhan. Integeritas hidup dalam keluarga adalah buah dari pertumbuhan rohani kita. Dalam melakukan perintah-Nya, ingatlah itu adalah tujuan penebusan kita, yaitu "menjadikan Kristus sebagai kepala."

Jadi kalau hubungan kita dengan orang tua kita kurang baik, ampuni mereka. Berubahlah dengan pertolongan Tuhan.
GBU all...

Tidak ada komentar: