Jumat, 31 Oktober 2008

Studi yang Memberkati

Berbicara tentang studi yang memberkati mungkin menimbulkan pertanyaan di benak kita mengenai apa yang dimaksud dengan studi yang memberkati dan bagaimana sih sebenarnya studi yang memberkati itu? Tema kali ini diangkat dari Amsal 2:6, yang berbunyi: Karena Tuhanlah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian. Ayat ini berbicara bahwa segala sesuatu yang kita dapatkan sekarang ini, misalnya keberhasilan kita dalam menimba ilmu di salah satu universitas terkemuka di Indonesia, semuanya karena hikmat yang diberikan dan dipercayakan dari Tuhan. Dari Dialah segala pengetahuan dan kepandaian itu berasal.

Nah, melalui hikmat, pengetahuan dan kepandaian yang Tuhan berikan kepada kita, sebenarnya apa sih yang diharapkan dari masing-masing pribadi kita yang mengenal Tuhan? Jawabannya kembali kepada topik yang sedang kita bahas ini, studi yang memberkati. Tuhan mengharapkan agar kita bisa memberikan dampak positif bagi orang di sekitar kita, agar apa yang kita pelajari dan tekuni selama ini dapat memberikan suatu perubahan ke arah yang semakin baik.

Sekarang kita kembali kepada pertanyaan kita semula, yaitu bagaimana supaya kita bisa memberkati dan apa langkah konkret yang dapat kita lakukan agar studi kita memberkati. Kita harus terlebih dahulu mengetahui indikator dari suatu studi apakah hal tersebut memberkati atau tidak, hanya dapat dilihat dari pengaruh studi kita bagi orang-orang di sekitar kita, apakah dengan studi yang kita tekuni dapat membuat orang lain mengalami kemajuan-kemajuan dalam cara berpikir maupun bekerja secara rohani maupun jasmani.

Setelah mengetahui apa maksud dari studi yang memberkati dan indikator dari hal tersebut, maka kita lanjut kepada langkah konkret yang dapat kita lakukan agar tujuan kita untuk memberkati orang lain melalui studi kita dapat berhasil. Hal pertama adalah dengan mengerti secara benar prinsip-prinsip Alkitabiah dalam pengetahuan, seperti menyadari secara penuh segala keberhasilan yang kita raih bukanlah hasil usaha kita sendiri, tetapi karena Tuhanlah yang memberikan hikmat dan pengetahuan dalam semua yang kita lakukan. Ketika kita sadar secara penuh bahwa Tuhan yang memberikan semuanya dalam hidup kita, maka dalam hati dan pikiran kita akan muncul keinginan untuk berbagi dengan orang lain agar bisa memberkati orang lain lebih lagi dalam segala hal. Hal inilah yang merupakan awal dari langkah selanjutnya yaitu membagikan berbagai ilmu yang kita ketahui yang bisa membantu orang lain untuk mengatasi masalahnya bahkan untuk memperkenalkannya kepada Tuhan secara lebih mendalam. Semua hal yang kita lakukan memerlukan dukungan dan tuntunan dari Tuhan agar yang kita lakukan untuk orang lain benar-benar membangun diri kita dan mereka. Dengan langkah-langkah ini diharapkan kehidupan studi kita berdampalk positif sekaligus memberkati. Amin...

-Jo (El'06)-

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Matius 6
5 "Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.
6 Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.
7 Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan.
8 Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya.
9 Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu,
10 datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
11 Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya
12 dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami;
13 dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. (Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.)
14 Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga.
15 Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu."