Rabu, 07 April 2010

Jagalah Kekudusan (Ibrani 12:1-17)


Jagalah Kekudusan (Ibrani 12:1-17)
Tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu.”(I Petrus 1:15)
Layaknya sebuah hukum, munculnya KEKUDUSAN dalam hidup kita dapat disebabkan oleh 2 hal:

·         de Jure
Tuhan Allah pencipta kita kudus, maka kita sebagai ciptaan-Nya pun diberi status “kudus”

·         de Facto 
     Secara fakta dan nyata, seharusnya kita segambar dengan Allah kita, kudus. Namun, pada kenyataannya, kita jauh dari kekudusan Allah. Maka ada istilah “kejarlah kekudusan”.

II Timotius 2: 14-26
Setiap seseorang yang akan pergi--apalagi pergi meninggalkan dunia ini--tak jarang akan menyampaikan pesan yang sangat penting. Begitu pula Paulus. Bahkan, dia menulis surat kepada Timotius di dalam penjara Roma. Paulus merasa penting menulis ini agar Timotius kuat menghadapi tantangan-tantangan yang menghadang di depan, yang harus dijalaninya tanpa bantuan Paulus lagi. Tentunya tantangan-tantangan tersebut akan semakin berat, misalnya  ajaran yang menyesatkan, omong kosong yang tidak suci, debat kusir yang mengacaukan orang yang mendengarnya.
Paulus mengajarkan Timotius untuk memberitakan pengajaran dengan kebenaran, dengan cara :
1.    Bertekun dan setia (ayat 11)
2.    Menyucikan diri dari hal yang jahat [dosa dan kenikmatan, perbuatan yang menyimpang] (ayat 21). Allah memberi kesempatan kepada kita untuk bertobat dan mengenal kebenaran.
Menyucikan diri dapat kita analogikan dengan ilustrasi perabot rumah tangga yang terbuat dari emas dan perak. Perabot tersebut pasti digunakan untuk acara khusus dan pekerjaan yang mulia, dan itulah yang Paulus inginkan terjadi pada Timotius. Maka pada ayat 22 disebutkan Paulus menasihati Timotius untuk menjauhkan diri dari nafsu orang muda (menjaga diri dari dosa, menguduskan diri, nafsu kehormatan dan kedudukan)
Pesan itu pun berlaku untuk kita, meskipun konteksnya tentu berbeda dengan keadaan sekarang.
Beberapa alasan mengapa kita harus hidup kudus, yaitu karena kita:
·         Diampuni dengan ‘cuma-cuma’ oleh Allah
[Roma 6:1-3] bukan berarti karena setelah kita ditebus oleh Allah dan diampuni, kita bebas berbuat dosa lagi.
·         Dipersiapkan untuk pekerjaan mulia
Kita dipersiapkan Allah untuk pekerjaan mulia, maka kita pun harus menyiapkan diri untuk memenuhi persyaratan dalam menyiapkan pekerjaan tersebut.
·         Seharusnya kudus, seperti Allah kita yang kudus
Efesus 2:10 -Kita diciptakan untuk melakukan pekerjaan baik, karena Allah ingin kita hidup dalam pekerjaan tersebut. Meskipun tentunya ada saat-saat berat untuk menghadapinya, kita ditunutut untuk setia.
Meskipun kita belum mengetahui panggilan hidup kita, kita dapat mempersiapkan diri untuk rencana besar yang telah Tuhan rancangkan dengan hidup kudus dalam Tuhan.

Tidak ada komentar: